Book Details
Sepanjang kariernya yang cukup panjang sebagai koresponden khusus maupun luar negeri untuk berbagai penerbitan besar di Italia dan lembaga penyiaran milik pemerintah RAI, Marco Lupis telah bertemu secara langsung dengan banyak orang yang telah membentuk dunia seperti yang kita kenal sekarang ini. Dalam buku ini, Lupis menceritakan kembali wawancara-wawancara terpenting dalam kariernya, tidak hanya dengan para pria dan wanita pemberani yang mendedikasikan hidup mereka demi berjuang melawan ketidakadilan dan penyalahgunaan kekuasaan, tetapi juga dengan beberapa tokoh terkemuka di era modern: Pemenang Nobel, pemimpin negara, penyanyi rock, dan supermodel, serta masih banyak lagi.
Buku ini menyajikan berbagai pandangan unik mengenai lima puluh tokoh yang dalam beberapa hal memengaruhi pertengahan abad ke-20 ('abad yang singkat'). Dilengkapi dengan wawancara eksklusif yang dilakukan oleh Marco Lupis selama puluhan tahun kariernya sebagai koresponden khusus dan asing yang meliput di Amerika Latin dan Asia Timur untuk beberapa media terbesar di Italia, termasuk Corriere della Sera, Panorama, L'Espresso, La Repubblica, dan RAI. Anda akan mendengar dari tokoh-tokoh terkemuka dari bidang politik, budaya, dan seni, termasuk: bintang rock Peter Gabriel, penyanyi-penulis lagu Franco Battiato, supermodel Claudia Schiffer, tokoh revolusioner Meksiko Subcomandante Marcos, peraih Nobel dan pemimpin Burma Aung San Suu Kyi, politisi Kolombia Ingrid Betancourt, presiden Argentina Carlos Menem, penulis pemenang Nobel asal Jepang dan Cina Kenzaburō Ōe dan Gao Xingjian, serta presiden Timor Leste sekaligus peraih Nobel José Ramos-Horta. Kadangkala terkesan dramatis, terkadang ringan, namun selalu akurat dan berisi pernyataan-pernyataan yang mengagumkan, wawancara Lupis membahas isu-isu besar di era modern: perang, kebebasan, perjuangan melawan ketidakadilan, dan pencarian kebenaran, baik melalui politik, sastra, seni, maupun film.
Author Description
Marco Lupis is a journalist, photojournalist and author, who has worked with the Italian most popular newspaper La Repubblica, as Hong Kong correspondent. Born in Rome in 1960, he has worked as a special, foreign and war correspondent the world over, but mainly in Latin America and the Far East, for major Italian publications (Panorama, Il Tempo, Corriere della Sera, L'Espresso and La Repubblica) and the state-owned broadcaster RAI.
Often posted to war zones, he was one of the few journalists to cover the massacres in the wake of the declaration of Timor-Leste's independence, the bloody battles between Christians and Muslims in the Maluku Islands, the Bali bombings and the SARS epidemic in China, up to the present war in Ukraine. He covered the entire Asia-Pacific region, stretching from Hawaii to the Antarctic, for over two decades.
His articles, which often decry human rights abuses, have also appeared in daily newspapers in Spain, Argentina and the United States. Today he works for the Huffington Post.
Married twice, he now writes books and after more than twenty-five years reporting around the world, when not traveling to the East or unto a War zone, he lives in his family mansion in Calabria, with Silvia, Caterina, Alessandro, seven cats (eight, at the moment, and counting...), several thousand books, some ancestors, and many little trains.
Read this book in our EasyReadz App for Mobile or Tablet devices
To read this book on Windows or Mac based desktops or laptops: